Friday, August 2, 2013

Confidence – Keith Johnson

Confidence – Keith Johnson – Minggu, 31 Juli 2013 – Keith Johnson – Minggu, 28 Juli 2013




16 mar 2001 Keith di posisi terendah dalam kehidupan: keruntuhan emosional, spiritual, mental, rohani, finansial. Itu adalah hari terburuk dalam hidupnya. Saat keith bertanya pada Tuhan mengapa segalanya terjadi, Tuhan menjawab: “apakah Keith benar-benar ingin tahu ?”. Itu artinya kemungkinan Keith tidak benar-benar ingin tahu, atau jawaban Tuhan mungkin tidak kita diharapkan. Jawaban Tuhan: kurang confidence/ percaya diri

Cast not away therefore your CONFIDENCE, which hath great recompence of reward (Ibr 10:35,KJV)

Jangan lepaskan percaya diri kita, karena itu akan memberi pahala yang besar bagi kita. Kesanggupan mempertahankan confidence kita setiap harinya akan membentuk upah kita di masa depan. Di saat kita mengambil keputusan, itulah saat destiny kita dibentuk.

Reward hanya diberikan kepada sedikit orang, yaitu mereka yang rela melakukan hal-hal yang orang lain tidak mau lakukan.

Seringkali meskipun kita percaya bahwa Tuhan itu maha kuasa, penyembuh, dll; tapi kita tidak percaya kepada diri kita sendiri. Karena kita tidak percaya kepada diri kita sendiri, maka Tuhan kesulitan untuk mempergunakan kita.

Kadang kita seperti raksasa rohani: mengutip Alkitab dan berkhotbah, bernubuat, mendoakan, dan menyembuhkan orang sakit, dll; Tapi kita lemah di jiwa dan pikiran kita. Confidence berkaitan erat dengan kejiwaan (psikologi) kita.

3 kunci yang secara radikal akan mengubah kejiwaan kita, yang akhirnya mengubah destiny

Confidence triangle: self-image, self-esteem



1. Self-image
Sebelum mengubah hidup kita, Tuhan harus mengubah citra diri kita. Self-image adalah bagaimana kita melihat diri kita sendiri. Karunia pertama Tuhan bagi manusia adalah sebuah gambar, karena Tuhan menciptakan manusia menurut gambar dan citra Tuhan. Sehingga Adam merupakan foto diri Allah. Tujuan Tuhan memberikan citraNya kepada manusia adalah supaya manusia sukses dan menang dalam kehidupannya.

Iblis membenci citra diri Allah di dalam manusia, dan berusaha menghancurkannya. Cara iblis dengan membuat manusia meragukan bahwa dirinya benar-benar merupakan citra Tuhan.

Only it must be in faith that he asks with no wavering (no hesitating, no doubting). For the one who wavers (hesitates, doubts) is like the billowing surge out at sea that is blown hither and thither and tossed by the wind. (Yak 1:6, AMP)
Orang yang mendua-hati tidak stabil jalannya, dan tidak terima apapun dari Tuhan.

Iblis ingin curi identitas kita. Karena:
Jika kita tidak kenali siapa diri kita, kita tidak akan pernah tahu apa yang bisa kita lakukan.
Jika kita tidak melakukan yang Tuhan perintahkan, maka kita juga tidak akan mendapatkan hal-hal yang Tuhan ingin kita memilikinya.
Jika kita tidak memiliki hal-hal yang Tuhan ingin kita memilikinya, maka kita tidak bisa menolong orang-orang lain yang harusnya kita tolong.

Saat iblis bisa menghancurkan jati diri kita, maka masa depan kita habis.

Contoh: Kisah Gideon di Hak 6: 12
Panggilan Gideon adalah pemimpin kelas dunia. Tapi hidup Gideon jauh dari potensi maksimalnya. Perkataan Tuhan melalui malaikat mengubah hidup Gideon: Gideon adalah mighty man of valor.
Dalam bahasa Ibrani artinya “prajurit pemenang yang penuh percaya diri” (confidence warrior champion). Champion artinya pribadi super dengan semua atribut seorang pemenang.

We are Gods champion! Kita adalah juaranya Tuhan!

Kata-kata adalah deskripsi dari sebuah gambar. Saat ingin mengubah hidup Gideon, Tuhan mengucapkan perkataan yang menciptakan sebuah gambaran. Gideon melihat ke dalam dirinya: seorang mesin perang, berotot, kuat, pahlawan, dan selalu menang. Yang Tuhan coba lakukan dalam hidup Gideon adalah mengubah cara Gideon memandang dirinya sendiri.

Saat Tuhan berkata kepada kita, Tuhan akan bicarakan potensi kita. Tuhan tidak berbicara tentang siapa diri kita saat ini, tapi apa kemungkinan yang bisa kita capai di masa depan. Tapi apa yang kita ucapkan menunjukkan bagaimana cara kita memandang diri kita sendiri.

Ay 15 – Jawaban Gideon adalah cara Gideon melihat dirinya: orang yang lemah, negatif dan pecundang. Akibatnya Gideon selama ini menjalani hidup sebagai seorang pecundang.

Saat kita tidak punya citra diri, kepercayaan diri, dan mentalitas yang positif, maka itu bisa menghentikan Tuhan memakai kita dengan cara yang luar biasa. Sebelum kita ubah cara berfikir kita, kehidupan kita tidak akan berubah.

Orang yang menggunakan tato sudah memiliki gambaran tato-nya terlebih dulu di pikirannya. Kita memiliki pemikiran tentang diri kita sendiri, dan itu seperti tato. Selama kita belum ubah gambar diri itu, maka hidup kita juga tidak akan berubah. Kerena apa yang kita bayangkan dalam pikiran akan jadi kenyataan pada waktunya.

Pikiran kita membutuhkan gambaran tentang masa depan yang ingin kita ciptakan. Saat Tuhan siap mengubah hidup kita, Tuhan akan mulai dengan mengubah semua gambar diri kita. Kita harus melihat masa depan yang lebih besar, lebih cerah dan lebih cemerlang dari saat ini.

as He is, so are we in this world. (1 Yoh 17B, KJV)

Saat kita fokus kepada Tuhan, maka kita akan menyadari bahwa sebagaimana adanya Tuhan, demikian pula kita, karena kita ada di dalam Dia:
Tuhan itu kasih, maka saya juga kasih
Tuhan powerful, maka saya juga powerful
Tuhan confidence, maka saya juga confidence
Tuhan berfikir besar, maka saya juga berfikir besar
Tuhan itu indah, maka saya juga indah
Tuhan itu cerdas, maka saya juga cerdas.

Rubah gambar batin kita: Kita adalah juaranya Tuhan, prajuritnya Tuhan, pemenang kehidupan !

2. Self - esteem
Self – esteem adalah seberapa besar kita menghargai diri kita sendiri. Kebanyakan orang menilai rendah dirinya. Kita cenderung mengobral/ mengurangi nilai diri kita karena kita membandingkan diri kita dengan orang lain: pendek, tinggi, hidung besar, hidung kecil, warna rambut salah, dll.

Perbedaan kitalah yang membuat kita bernilai mahal. Nilai kita tidak berdasar pada citra tubuh kita, tapi ditentukan oleh Yesus. Kita dibeli dengan darah Yesus yang mahal, itu artinya kita bernilai dan mahal.

Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (1 kor 6: 20)

Tuhan mengasihi diriNya sendiri, maka Tuhan membentuk manusia sesuai citra diri Tuhan. Maka kita juga harus belajar jatuh cinta pada diri kita sendiri, dan berhenti mencoba meniru orang lain. Karena kita original dan indah.

Saat kita menghargai dan memberi nilai pada diri kita, itu sebuah investasi. Kita akan mengharapkan sesuatu yang lebih, punya standar yang tinggi bagi hidup kita.

Nilai uang kertas dibedakan karena citra/ gambar yang ada di permukaannya, walaupun nilai bahannya sama. Yesus meletakkan fotonya pada kita. Kita sangat istimewa bagi Tuhan.




3. Self - talk
Ubah cara kita berkata-kata terhadap diri sendiri (self-talk). Jika gambar diri kita negatif, bahasa kita tentang diri sendiri juga negatif. Psikologi berkata bahwa 85% inner-dialog kita negatif.

Contoh perkataan negatif: saya tidak akan jadi apapun, saya jelek, saya bodoh, saya tidak bisa, saya kurang pendidikan, dst.

Perkataan negatif menyakiti diri kita sendiri. Itu juga berarti berkata negatif tentang Tuhan yang menciptakan kita, karena kita adalah karya seni Tuhan sendiri.

Let the words of my mouth, and the meditation of my heart, be acceptable in thy sight, O LORD, my strength, and my redeemer. (Maz 19: 14, KJV)

Daud adalah seorang pemenang, dan dia tahu cara menjadi pemenang. Meditation of my heart = renungan hati, kata-kata yang tidak didengar orang lain. Maka arti pernyataan Daud: semua perkataan eksternal dan internal Daud kiranya memuliakan Tuhan.

Dalam diri kita ada sosok pengkritik dan seorang pelatih/ coach. Yang kita beri makan lebih banyak akan berkata-kata lebih banyak.

Banyak orang melihat Tuhan sebagai polisi yang mencari-cari kesalahan kita. Tapi sebenarnya Tuhan adalah pelatih terhebat bagi kita. Tuhan sepenuhnya percaya kepada kita, memberi semangat dan meyakinkan bahwa kita bisa jadi besar, bisa mengubah suatu bangsa, bisa jadi triliuner, bisa sukses.

Selama kita tetap seperti adanya saat ini, kita tidak bisa menjadi seperti yang Tuhan inginkan. Banyak orang sedang menunggu pertolongan kita di masa depan. Maka kita harus serius mengubah diri kita dari dalam.

Tuhan mau ubah kita bukan karena diri kita, tapi karena banyak orang yang akan disentuh karena perubahan kita. Kesanggupan kita untuk merubah diri sendiri membentuk kesanggupan untuk mengubah orang lain.

Tuhan akan pakai kita hari-hari ini sebagai perubah bangsa.

Kita harus serius untuk mengubah diri kita sendiri, karena kita tidak bisa mengubah orang lain: istri, presiden, pemimpin kita. Yang bisa kita ubah adalah diri kita sendiri.

But we all, with open face beholding as in a glass the glory of the Lord, are changed into the same image from glory to glory, even as by the Spirit of the LORD. (2Kor 3: 18, KJV)

Saat kita memandang Tuhan, maka kita sedang diubahkan dari kemuliaan kepada kemuliaan.

Penutup – Petrus Agung
Banyak orang menghancurkan diri sendiri karena perkataan dan cara berfikir yang negatif.
Banyak orang hanya mengumpulkan data, tapi tidak bertindak memulai perubahan.
Untuk memenangkan suatu bangsa, yang terbaik adalah orang-orang sebangsanya. Misi Red carpet datang ke bangsa-bangsa sebagai pembawa api kegerakan, membangkitkan orang-orang lokal untuk mulai bergerak.

source: http://minyakcadangan.blogspot.com/2013/08/confidence-keith-johnson-minggu-31-juli.html

Thursday, April 18, 2013


No Limits – Petrus Agung – Jumat, 5 April 2013
Jumat, 5 April 2013
No Limits -Petrus Agung


Luk 15:11-32 – Kisah anak yang hilang.

and all that I have is yours. (Luk 15:31b)

Ayahnya berkata: segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu (ay 31b).

Dasar untuk jadi NO LIMIT adalah semua yang Tuhan punya adalah milik kita

Tapi banyak anak Tuhan yang tidak merasa bahwa semua milik Bapa adalah milik kita.
Kedua anak dalam kisah di atas “hilang”, karena mereka tidak merasa memiliki harta yang Bapanya miliki. Bungsu minta sebagian harta ayahnya yang jadi bagiannya, tapi tidak anggap bahwa semuanya juga milik dia.

Si bungsu seperti kebanyakan orang Kristen:
Saat susah dan miskin bicara rohani: kehendak dan visi Tuhan.
Saat mulai diberkati, mulai ingin menikmati hidup, dan mulai merasa bahwa Tuhan sebagai gangguan.

Kata berfoya-foya artinya hidup menyerempet bahaya. Padahal Yesus berkata:

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (Yoh 15: 5)

Jika saat kita ingin menikmati hidup di luar Tuhan, dan merasa Tuhan sebagai gangguan, maka kita terputus dari sumber kehidupan kita dan semuanya segera habis.

Si sulung seperti banyak pelayan Tuhan di gereja, bertahun-tahun merasa jadi budak bapaknya, dan merasa benar, tapi merasa tidak mendapat apapun.

Kita sering merasa harus melayani dan bekerja untuk Tuhan, dan pelayanan itu adalah pekerjaan sosial yang tidak ada keuntungannya. Kemudian kita berharap mendapat sesuatu, tapi kenyataannya tidak terjadi. Tuhan tidak pernah salah, artinya cara berfikir kita yang keliru.

Tuhan berkata bahwa DIA NO LIMITS, tapi kita membatasinya.
Buktinya: saat bungsu minta bagiannya, diberikan. Saat bungsu bertobat, diberi jubah tanda kebangsawanan dan cincin untuk meterai stempel yang artinya semua haknya dipulihkan!

Tuhan akan membongkar batas cara pemikiran kita hingga kebenaran ini masuk ke hidup kita
Jika kita sadar bahwa dalam Tuhan itu NO LIMITS, maka kita tidak akan pernah kekurangan !

Kesaksian: Tahun 1991 p Agung kenal dengan salah seorang pengusaha, p Agung doakan kesembuhan salah satu stafnya, dan benar-benar sembuh. Pengusaha ini membiayai p Agung untuk ikut KKR ps Benny Hinn di Malaysia. Tour itu ternyata paket ekonomis: pesawat kelas ekonomi, tidur di hostel, makan nasi kotak. Saat itu p Agung merasa bahwa semua yang di dapat sudah lumayan karena dibayari.
Saat pengusaha itu lihat p Agung sedang makan nasi kotak, p Agung diajak makan di restoran sesuai kelas pengusaha itu. Di hati p Agung berfikir untung sudah diajak, ini artinya mental “dibayari”. Ini bukan mental yang memahami bahwa Bapa kita No Limits.
Kemudian pengusaha ini ke penginapan p Agung, kemudian p Agung diajak pindah ke hotel Shangrilla yang sewanya saat itu semalam 1 juta.

Tuhan ijinkan p Agung alami semuanya, sehingga cara berfikirnya berubah, tidak bergaya hidup miskin. Karena jika cara berfikir p Agung tidak berubah, semua jemaat akan punya gaya hidup miskin

Mental yang miskin merepotkan Tuhan, karena saat Tuhan berikan berkat besar justru akan mencederai dan mencelakakan kita.

Kita harus punya kebebasan percaya bahwa sumber berkat kita adalah dari Tuhan,
bukan penghasilan rutin kita.

Kelimpahan dimulai dari mentalitas dan jiwa kita!

Beloved, I pray that you may prosper in all things and be in health, just as your soul prospers (3Yoh 2)

Aku berdoa di atas semua yang lain, kiranya engkau berkelimpahan dan dalam keadaan sehat, sebagaimana jiwamu juga berkelimpahan dan sehat

Saat mental kita limpah, semua di hidup kita ikut berkelimpahan.

Ilustrasi: 3 botol coca-cola, diproduksi pabrik yang sama, ramuan sama, lalu dikirim.
1 diturunkan di warung rokok – harga Rp. 4000,-
1 diturunkan di swalayan besar, dipajang rapi, dingin, harga Rp. 7500,-
1 diturunkan di hotel, tidak dipajang, hanya ada di daftar minuman, harganya 60rb + pajak.
Tergantung kita akan pilih yang mana.

Kesaksian: Saat p Agung bicara di satu kota, ditempatkan di hotel yang sangat parah. P Agung pindah hotel, karena tahu apa yang dibutuhkan: tempat yang wajar. Awalnya semua akan diurus sendiri supaya tidak memberatkan siapapun. Ini mentalitas No Limit.

disalin dari http://minyakcadangan.blogspot.com/2013/04/no-limits-petrus-agung-jumat-5-april.html

Doa yang Sederhana


Doa yang sederhana
TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku.
(Mazmur 6:10)

Saat kuberlutut, aku mau berkata: raja aku mau menghadap pada-Mu. Saat kukatupkan kedua tanganku, aku ingin berkata: Betapa hari Ini aku adalah tawanan "Roh Kudus". Bawalah aku ya Tuhan kemanapun Engkau mau. Saat kupejamkan mataku, betapa aku hanya ingin memandang wajah Juru Selamatku saja dan takkan kubiarkan dunia membayangiku. Saat kuucapkan kalimat-kalimat doaku, oh...penggalan ungkapan isi hatiku pada Yesusku..yang berjanji mendengar dan mengabulkan doaku.

Sebuah doa yang sederhana...tapi didengar oleh Bapaku yang disorga. Ya sebuah doa yang sederhana.

Saudara yang kekasih...berdoalah.

(Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo)

Thursday, April 11, 2013

Tidak Berharap Pada Manusia


Tidak Berharap Pada Manusia
"Maka sia-sia Yakub akan ada di tengah-tengah banyak bangsa seperti embun dari pada Tuhan seperti dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan yang tidak menanti-nantikan orang dan tidak mengharap-harapkan anak manusia".
(Mikha 5:6)

Kita hidup di tengah-tengah manusia lain, dengan semua kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kita hidup dalam alam jasmani yang begitu nyata, yang beda dengan alam rohani yang seringkali tidak segamplang alam jasmani.

Akibatnya, pada waktu kita mengalami kesusahan dalam keluarga, lebih mudah bagi kita untuk berpaling kepada yang 'terlihat' daripada kepada yang 'tidak terlihat'.

Lebih mudah berpaling dan berharap pada manusia,daripada berpaling dan berharap pada Tuhan.

Itulah sebabnya, yang berpaling kepada Tuhan, hanyalah SISANYA. Artinya, sebagian besar tidak bisa mengandalkan Tuhan dalam hidupnya.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita tergolong yang 'sisa' atau tergolong mereka yang 'habis' karena ketidakpercayaan kita?

Saya berdoa, kita jadi golongan yang tetap berharap pada Tuhan dan bukan pada manusia.

Praise the Lord!!

(Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo)

Tuesday, April 9, 2013

Mimpi Profetik Suzette Hattingh


Mimpi Profetik Suzette Hattingh


Bahasa Inggris :
VERY IMPORTANT PROPHETIC DREAM I HAD LAST NIGHT ... PLEASE READ CAREFUL:
At 4am I woke up, saw that I still had a few minutes before I had to get up, lay back and fell in a deep sleep again and dreamt the following: (please understand that this is in a spiritual context).

I was in love and the man I was to marry stood close to me. Rather surprised I said “so you are the man I am going to marry?” He turned to me and said “come I want to show you the mansion I have built for you, I have built it on a solid rock, not on sand”. I looked and saw a great house build on the top of the hill it was not a double story house, no it was not modern like today but very solid and large. Surprised I said “oh it is really on rock and beautiful”…He then said “come I want to show you my garden as my bride” we walked into a garden also where some rocks were, I saw the most beautiful garden with different vegetables and pants planted. I saw a vine and different spices then this “man” took some fruit and gave it to me to eat… he did not give me grapes he gave me some other fruit wonderful ripe fruits.
Song of Solomon 4:16 Let my lover come into his garden and taste its choice fruits.
He then said “look I have turned the desert into a garden...” (Isaiah 32:13)

I turned to this man and said “so if I am to marry you, have you been married before, do you have children?” he looked at me and said “no I have never been married before and I come to fetch my bride…” I woke up … I knew the Lord was clearly speaking of His spiritual bride He is about to fetch. I don’t know when Jesus will be coming for His bride or if He would call me home before His return but … this is not the first time I had a dream like that. In December 1999 I had almost the same dream please read below what I wrote then……

Dec 99
The wedding!
In my dream it was only half an hour before my wedding was to take place! All the people around me were hectic and running around with the preparations for the wedding. Looking at my watch I realised that I too, as the bride, had only half an hour left to get ready! I just quickly glanced into the church were some guests already arrived for the event. Shocked I saw that the church was not at all prepared with any decorations for the celebration! I burst out in tears and cried out “how is it possible that the church is so unprepared at this late stage?” as I woke up the Spirit of the Lord clearly spoke into my spirit “ The time for my return is shorter than what my people think and they are so unprepared!”

How wise or foolish are we really? (Matt. 25:1-13)
The moment I started praying about my dream it was clear to me was that we are all so busy and hectic as the bride of Christ, preparing for His return. So many activities, which is wonderful but how much time do we spent with the Bridegroom himself? Are we really spiritually prepared for His return?
My dear friend, I pray that this word bless and minister to you. Let us be prepared. I do not know how long this “half an hour” is that the Lord showed me in the dream I only know it is shorter than what we think.
May the Lord bless you as you pray over this in mediation before Him

Suzette Hattingh
Voice in The City e.V
Sumber: https://www.facebook.com/suzette.hattingh.71
post : http://www.facebook.com/suzette.hattingh.71/posts/569003403133084
_______________________________________________________________________________
Bahasa Indonesia :
- ditulis tanggal 5 April 2013 -

Rekan-rekan sekerja dan teman-teman terkasih,

Hari ini saya ingin menyampaikan hal yang urgen kepada anda: dua malam yang lalu saya menerima sebuah mimpi profetik yang sangat penting dan saya ingin membagikannya kepada anda.

Pada pukul 4 pagi saya terbangun. Saya melihat bahwa saya masih mempunyai waktu beberapa menit sebelum saya harus bangun, jadi saya tetap berbaring dan tertidur nyenyak lagi serta bermimpi sebagai berikut (tolong dimengerti bahwa mimpi ini berkonteks spiritual).

Saya sedang jatuh cinta dan pria yang akan saya nikahi berdiri dekat dengan saya. Dengan agak heran saya berkata, “Jadi anda adalah pria yang akan saya nikahi?” Dia berpaling kepada saya dan berkata, “Mari, aku ingin menunjukkan rumah yang telah kubangun bagimu, aku telah membangunnya di atas batukarang yang teguh bukan di atas pasir”. Saya memandang dan melihat sebuah rumah bagus yang dibangun di puncak bukit. Rumah itu tidak bertingkat dan tidak bergaya modern seperti rumah jaman sekarang namun sangat kuat dan besar. Dengan kagum saya berkata, “Oh, rumahnya benar-benar di atas batukarang dan indah.” Lalu ia berkata, “Mari, aku mau menunjukkan kebunku kepadamu sebagai mempelai-perempuanku.” Kami masuk ke dalam sebuah kebun yang di dalamnya terdapat beberapa batukarang. Saya melihat kebun yang paling indah dengan sayur-sayuran dan pohon-pohon yang ditanam. Saya melihat sebuah pohon anggur dan berbagai rempah-rempah, lalu “pria” ini mengambil beberapa buah-buahan dan memberikannya kepada saya untuk dimakan. Dia tidak memberi sayaanggur, tetapi dia member buah-buah lain yang bagus dan matang. Kid. 4:16 “Semoga kekasihku datang ke kebunnya dan makan buah-buahnya yang lezat.” Lalu dia berkata, “Lihatlah, aku telah mengubah padang-gurun menjadi kebun buah-buahan…” (Yes. 32:15).

Saya berpaling kepada pria ini dan berkata, “Jika saya harus menikah dengan anda, apakah anda sudah pernah menikah sebelumnya, apakah anda mempunyai anak-anak?” Dia memandang saya dan berkata, “Tidak, aku belum pernah menikah dan aku datang untuk menjemput mempelai-perempuanku...” Saya terbangun … Saya tahu Tuhan berbicara dengan jelas mengenai mempelai-perempuan rohani-Nya yang akan Dia jemput. Saya tidak tahu kapan Yesus akan dating untuk menjemput mempelai-perempuannya ataukah Dia akan akan memanggil saya pulang sebelum Dia kembali, tetapi ini bukan pertama-kalinya saya mendapat mimpi seperti itu. Di bulan Desember 1999 saya menerima mimpi yang hamper sama. Silakan baca di bawah ini apa yang saya tulis ketika itu.....


Desember ‘99
Pernikahan!
Dalam mimpi saya, ketika itu adalah setengah jam sebelum pernikahan diadakan! Semua orang di sekitar saya sedang sibuk dan mondar-mandir menyiapkan pernikahan tersebut. Ketika saya melihat jam-tangan saya, saya menyadari bahwa sebagai mempelai-perempuan sayapun hanya mempunyai waktu setengah jam lagi untuk bersiap-sedia! Saya hanya cepat-cepat memandang sekilas ke dalam gereja dimana sebagian tamu telah tiba untuk menghadiri acara itu. Dengan terkejut saya melihat bahwa gereja itu sama-sekali tidak disiapkan dengan dekorasi apapun untuk acara tersebut! Saya menangis dan berseru, “Bagaimana mungkin bahwa gereja dalam keadaan yang sedemikian tidak siap di tahap terakhir ini?” Ketika saya terbangun, Roh Tuhan berbicara dengan jelas kepada roh saya, “Waktu kedatangan-Ku lebih-cepat daripada yang diperkirakan oleh umat-Ku dan mereka sangat tidak-siap!”


Seberapa bijaksana atau bodohnya kita (Mat. 25:1-13)
Pada saat saya mulai berdoa mengenai mimpi saya, saya menjadi mengerti bahwa sebagai mempelai-perempuan Kristus kita semua begitu sibuk menyiapkan kedatangan-Nya kembali. Begitu banyak aktivitas – yang memang baik, tetapi seberapa banyak waktu yang kita luangkan bersama Mempelai-pria itu sendiri? Apakah kita benar-benar siap secara rohani bagi kedatangan-Nya?
Teman-teman, saya berdoa agar firman ini memberkati dan melayani anda. Mari kita bersiap-sedia. Saya tidak tahu berapa lamanya “setengah jam” yang Tuhan tunjukkan kepada saya di dalam mimpi itu, saya hanya tahu bahwa rentang waktu itu lebih-singkat daripada yang kita perkirakan.
Kiranya Tuhan memberkati anda ketika anda mendoakan perenungan ini di hadapan-Nya.

Suzette Hattingh
Voice in The City e.V

Mata yang Terarah Pada-Nya


Mata yang Terarah Pada-Nya
"Mataku tetap terarah kepada TUHAN, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jaring."
(Mazmur 25:15)

Saat kita terperangkap terhadap sesuatu keadaan, naluri manusia kita akan membuat kita sangat berkonsentrasi pada jaring yang memerangkap kita. Reaksi seperti itu kelihatannya normal bukan?

Tetapi di dalam Tuhan, yang Dia mau berbeda. Mata tertuju pada Dia adalah solusi yang terbaik.

Rajawali saat dikerubuti burung-burung perampok, yang dia buat adalah terbang ke arah matahari. Dia menatap terus ke atas dan terbang makin meninggi. Pada ketinggian tertentu burung-burung itu akan berjatuhan karena mata mereka terbakar sinar matahari.

Kalau anda sedang dalam jerat musuh, tetap Dia dan terus terarah pada-Nya. Jangan fokus pada persoalan, tapi fokus ke Tuhan saja.

Tetap terarah. Tetap fokus ke Tuhan.

God Bless....

(Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo)

Sunday, March 31, 2013

The Reason For The Resurrection


The Reason For The Resurrection
Romans 4:25
25who [Jesus] was delivered up because of our offenses, and was raised because of our justification. 


The Bible tells us that Christ was delivered up for our sins and raised from the dead for our justification. You may already know why Jesus died for our sins, but do you know the significance of God raising Him from the dead?

Let me give you an illustration to help you understand the significance of Jesus’ resurrection.

Let’s say that you are living in a foreign country. One day, you happen to break a major rule of the land. You appeal to the king for mercy. He says, “A rule is a rule. I cannot bend the rule for you. What will others say about my integrity? However, if you can find a substitute to take your punishment—three months in jail—I will allow it.”

By God’s grace, you find a willing substitute. He goes to prison on your behalf and you don’t see him for some time. Days, weeks and months pass by.

Now, how or when will you know that your crime has been fully paid for? When will you be able to rest easy regarding your crime? It is when you see your substitute walking free again! When you see him out of prison, you will know that the sentence has been fully served. You will know that you are now justified and no one can bring a charge against you for your old crime. No longer will you be afraid of the king or his guards coming after you because you know that the one who was punished in your place is now walking free.

Beloved, Jesus, your substitute, paid the debt you could not pay. On the cross, He bore the sins of your entire life. God put it all on Jesus and then He punished Jesus for every single one of those sins until He was fully satisfied. And because He was so pleased with what Jesus had done, He raised Him from the dead.

Today, Jesus’ tomb remains empty. He is not there for He has risen! His resurrection and empty tomb will forever be our assurance that we have been fully justified. You no longer have to be afraid of God judging you for your sins. His justice is on your side today!

disalin dari Joseph Prince Ministries

Buat Aku Mengerti


Buat Aku Mengerti
"Hamba-Mu aku ini, buatlah aku mengerti, supaya aku tahu peringatan-peringatan-Mu."
(Mazmur 119:125)

Buatlah aku mengerti, itulah teriakan Pemazmur. Orang yang tidak dibuat mengerti oleh Tuhan, tidak akan bisa mengerti juga.

Tetapi hanya mereka yang punya HATI HAMBA dan MERENDAH, akan bisa berserah seperti itu.

Mereka yang tidak punya hati hamba, akan merasa sudah tahu banyak hal dan mengerti banyak hal juga.

Itulah jawabannya, sebelum Pemazmur berseru minta pengertian, dia berkata dengan lantang: "hamba-Mu aku ini, buatlah aku mengerti, supaya aku tahu peringatan-peringatan-Mu."

Ya,hanya hamba yang akan merendah dan tahu diri bahwa kita butuh DIBUAT MENGERTI. Saudara dan saya tiap saat perlu DIBUAT MENGERTI akan segala sesuatu dalam hidup kita dan jalan-jalan-Nya.

(Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo)

Thursday, March 28, 2013

Push On


Push On
Minggu, 3 Mar 2013
Ev. Mikhael Iin Tjipto Wenas

Ada banyak hal kecil yang aneh terjadi dalam kehidupan saya akhir-akhir ini secara beruntun. Iblis tahu bahwa waktunya sangat singkat dan berusaha menggagalkan banyak hal untuk kita take off (terbang). Hari-hari ini jangan hanya JALAN dan BERLARI, tetapi ini waktunya buat kita TERBANG TINGGI dalam pelayanan, pekerjaan dan setiap hal secara ajaib. Setiap kita sudah punya tiketnya, tetapi iblis mencoba dengan berbagai cara untuk kita tidak terbang. Iblis tahu kalau kita punya kunci keberhasilan, terobosan, kemenangan, dan dia mencoba menyembunyikan semua itu.

Sebegitu sekatnya jarak kita dengan janji Tuhan, tetapi ada sebuah lapisan seperti tembok kuat terbuat dari stereofoam sehingga dalam pandangan kita merupakan jalan buntu. Bagian kita tinggal selangkah lagi untuk menerobos lapisan itu olehnya kita harus PUSH ON untuk melihat janji Tuhan digenapi.

Push On bisa kita kerjakan hari demi hari. Push On merupakan hal yang tidak mudah dilakukan, namun saat kita berjalan dalam ketepatan dengan kekuatan Tuhan, hal itu menghasilkan banyak hal ajaib.

Apakah Push On itu?
  • Menginginkan sesuatu yang mustahil. Menginginkan sesuatu yang besar yang dituruh Tuhan di hati. Kejadian 25:31-34 Yakub tahu bahwa hak kesulungan itu milik Esau dan sangat mustahil untik dia miliki. Tetapi karena Yakub sangat menginginkannya, diakhir kisahnya hak kesulungan itu menjadi milik Yakub.
  • Menangkap kesempatan. Yakub menangkap kesempatan pada waktu kacang merah itu ditawarkan. Hasil akhirnya Yakub menangkap kesempatan. Banyak orang membiarkan kesempatan itu berlalu karena ketidakmengertian kita akan destiny besar yang Tuhan beri. Butuh push on untuk menangkapkesempatan. Terus berjuang sampai kita dapatkan harta karun tersebut.
  • Cara berfikir untuk membeli bukan meminta. Level raja-raja dalam kitab wahyu adalah membeli baju putih, minyak dan emas. Banyak orang tidak mau membeli tapi terus minta gratisan (mental gratisan). Mental seperti inilah yang membuat kita terus berada dibawah. saat kita menghargaiakan sesuatu yang Tuhan sediakan inilah benruk respon push on.
  • Push On berarti juga detail. pada saat Tuhan berfirman kita akan menjadi pemimpin yang besar, tidak cukup kita hanya berkata amin, tetapi juga harus mengerti dan mengkaji serta melakukan dengan detail.
  • Jangan menganggap ringan segala sesuatu. Jangan berlaku bodoh seperti Esau. Segala sesuatu yang ada disekitar kita merupakan hal yang besar. Jangan menjadikan sesuatu yang sia-sia dengan menganggap ringan perkara tersebut, apalagi melakukan segala sesuatu dengan sekedarnya. Jangan anggap ringan tindakan profetik karena akan mengubah hidup kita menjadi berbeda.
  • Bekerja dengan kuat. Kejadian 28:18-28 ini saatnya kita bekerja dengan efektif dengan mengatur pekerjaan kita hari demi hari. Jangan salahkan Tuhan kalau kita tidak diberkati karena kita tidak mengecek setiap pekerjaan sampai kebawah dengan detail.mari kita tingkatkan cara kerja, bobot dan efektifitas dalam bekerja. Hitung dengan benar setiap waktu kita. bekerja dengan passion menghasilkan sesuatu yang jauh lebih besar. Dalam hidup Yakub, dia ditipu beberapa kali, tetapi katena passion Yakub mau push on sehingga dia menjadi sangat diberkati.

Beberapa dari kita pernah mengalami berada pada titik tidak ada kekuatan. Kita bisa saja tidak melakukan karena tidak ada kekuatan untuk melangkah guna push on. Tetapi ada juga orang yang mau memaksa untuk push on. Wanita yang 12 tahun pendarahan (Mat 9:20-26), dia memaksa untuk push on sekalipun dengan kekuatan yang terakhir. Jangan pernah berhenti berjuang, jangan pernah berhenti beriman, jangan pernah berhenti berperang, karena akan membuat beban kita semakin berat.

1. Push On berarti berteriak kepada Tuhan. Wanita 12 tahun pendarahan terus berkata:
    "asal kujamah saja jumbai jubah-Nya, aku pasti sembuh." hanya itulah kekuatan terakhir
    yang dia miliki untuk terus berkata-kata membangkitkan imannya. Tuhan punya
    segudang cara untuk menolong setiap kita dan menyatakan keajaiban-Nya.

2. Push On berarti merubah setiap kata negatif ke positif karena itu bisa membangkitkan
    iman. Jangan biarkan ketakutan dan kelemahan terus ada dalam hidup kita. Counter
    setiap keadaan dengan kata-kata yang membangkitkan iman. terkadang kita harus
    meninggalkan kebiasaan bahkan orang-orang sekeliling yang bisa memberi pengaruh
    negatif untuk mencapai destiny yang Tuhan tetapkan. Butuh keberanian untuk memilih
    situasi dan lingkungan yang benar dihadapan Tuhan.


3. Push On berarti mencari jalan dan tidak pernah berhenti. Orang lumpuh bisa push on
    untuk meminta pertolongan dari teman-temannya. Banyak anak Tuhan yang pasif dan
    cukup kerendahan hati untuk minta pertolongan orang lain. Kita butuh orang lain sampai
    kekuatan itu berlipatkali ganda. banyak dari kita tidak mengalami breaktrough karena
    jalan atau berlari seorang diri dan tidak dalam unity yang kuat. Mari satukan kekuatan
    melihat hal besar terjadi di tengah kita.

Markus 2
3 ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang.
4 Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" 
Biar Tuhan berikan kekuatan untuk kita bisa push on. Orang yang berani push on akan menemukan harta itu.

disalin dari http://elyonsw.blogspot.com/2013/03/push-on.html

Jiwa Yang Rentan & Paskah Yang Disimpangkan


Jiwa Yang Rentan & Paskah Yang Disimpangkan

"Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat." - Kejadian 2:9

"Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: 'Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon (pengetahuan) yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.'" - Kejadian 3:2-3

Kita mengetahui bahwa manusia terdiri dari tiga bagian, yakni roh, jiwa dan tubuh. Pada saat Iblis mencoba menjerumuskan manusia, peluang yang ia miliki hanyalah dari jiwa manusia, karena roh manusia pada dasarnya suci dan hanya milik Elohim saja. Sedangkan tubuh manusia tidak dapat dengan sembarangan disentuh kecuali memang sudah mendapat izin (Ayub contohnya).

Mengapa jiwa manusia? Karena di dalam jiwa manusia terdapat pikiran, perasaan dan kehendak bebasnya. Dan kehendak bebas inilah satu-satunya medan perang antara Tuhan, manusia dan Iblis. Sekarang mari kita perhatikan ayat dalam Kejadian 2:9, dikatakan bahwa yang di tengah-tengah taman adalah Pohon Kehidupan, maksudnya adalah bukan sekedar posisinya saja yang ada di tengah, namun Pohon Kehidupan merupakan pusat kehidupan dari taman itu. Namun anehnya Hawa tidak melihat seperti Elohim melihat. Perhatian Hawa malah terpusat kepada Pohon Pengetahuan sejak awal, dan itu terungkap ketika Iblis baru sekedar mengajaknya berinteraksi (belum pada tahap membujuk). Jadi Iblis hanya memicu "api asing" yang sudah potensial di dalam jiwa Hawa.

Yang lebih aneh lagi adalah saat itu Hawa belum jatuh ke dalam dosa, namun secara tidak sadar sudah salah menetapkan prioritas dalam jiwa dan kehidupannya. Elohim mengharapkan Pohon Kehidupan yang menggambarkan diri dan kehendak-Nya untuk menjadi pusat segalanya, namun Hawa justru menjadikan kehendak dirinya sendiri sebagai pusat kehidupannya.

Dan ketika manusia sudah jatuh ke dalam dosa dan semakin terpuruk, ia hanya bisa membedakan antara yang baik dengan yang jahat, sebagai hasil dari buah Pohon Pengetahuan, dan tidak dapat mengenali apa-apa yang sesungguhnya dikehendaki maupun yang tidak dikehendaki oleh Tuhan Elohim. Manusia cenderung memilih apa yang baik bagi dirinya & menurut dirinya, dan menghindari apa yang jahat atau menurutnya jahat bagi dirinya.

Kristus: Adam Kedua

Bersyukur! Karena Tuhan menganugerahkan diri-Nya sendiri sebagai korban yang hidup dan berkenan di hadapan Elohim. Bahkan ketika di Taman Getsemani semua menjadi jelas bahwa kehendak manusiawi Yeshua Hamasiah (yang juga disebut Yesus Kristus atau Isa Almasih) berbeda dengan kehendak Elohim atau Allah Bapa. Yeshua dalam segala kerelaan-Nya tetap mengambil cawan murka hingga tuntas di atas kayu salib dengan mengabaikan kehendak manusiawi-Nya dan menggenapkan semua kehendak Bapa.

Dan jika Yesus menjadi yang tersulung karena penyaliban yang dialami-Nya, BUKAN berarti kita tidakperlu lagi melakukan pengorbanan yang serupa. Tuntutan Bapa masih tetap sama bagi setiap anak-anak sulung-Nya, yakni mempersembahkan diri dan kedagingan kita. Yang pertama adalah sebagai penggenapan kasih Kristus, "Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita." - 1 Yohanes 3:16. 

Dan yang kedua adalah supaya bukan sekedar mengetahui yang baik dan yang jahat, melainkan mampu membedakan mana yang baik, yang berkenan dan yang sempurna, "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." - Roma 12:1-2. Hanya dengan penyaliban daging setiap hari, maka kepekaan roh kita semakin terasah untuk menjadi dewasa sehingga dapat membedakan mana yang baik, yang berkenan dan yang sempurna.

Paskah & Natal Yang Disimpangkan


Paskah sejati adalah untuk memperingati kematian dan kebangkitan Yesus Kristus serta kemenangan-Nya atas Iblis, dosa dan maut. Namun penyusupan yang sejak zaman purba terjadi mengakibatkan penyimpangan yang sangat fundamental, baik dalam perayaan Paskah maupun Natal. Gereja yang sudah sejak lama disusupi tradisi Pagan dan begitu dipromosikan secara gencar lewat berbagai media, terutama melalui pusat-pusat perbelanjaan, mengaitkan Paskah dengan sebuatan "happy easter", telur dan kelinci.

Easter (Pagan - Eropa Utara kuno) atau Ishtar (Asiria & Babel) atau Semiramis (Yunani) sesungguhnya adalah nama lain dari dewi Asytoret, pasangan dari Baal (Peor). "Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret." - Hakim-Hakim 2:13. Sedangkan Baal, yang adalah gambaran lain dari Lucifer selalu muncul setiap perayaan Natal dalam wujud Sinterklas (yang juga diadopsi dari tokoh Odin, yakni raja para dewa kepercayaan Pagan - Eropa Utara kuno). Gambar di samping ini (iklan layanan masyarakat yang diinisiasi oleh komunitas atheis di Amerika Serikat pada Natal 2012 lalu - "Pelihara Tradisi Keceriaannya, Buanglah Mitosnya") merupakan akibat dari buah penyesatan Pohon Pengetahuan, yang sudah sedemikian lama dipupuk dan dipeliharan dalam jiwa yang tidak pernah mau mengenal kehendak Bapa.

Coba renungkan, mana yang lebih dikenal atau lebih akrab dalam setiap kali perayaan Natal, kelahiran Kristus atau Sinterklas? Mana yang lebih didengungkan dalam setiap kali perayaan Paskah, kematian dan kebangkitan Kristus atau tradisi Pagan dengan telur dan kelinci? Dan mengapa tradisi Pagan kelihatan lebih akrab atau lebih dikenal daripada Yesus Kristus sendiri, yang notabene adalah Tuan atas perayaan-perayaan tersebut? Jawabannya tidak lain adalah karena buah Pohon Pengetahuan yang jauh lebih dominan daripada buah-buah roh dari Pohon Persekutuan atau Pohon Kehidupan, yaitu Kristus sendiri.

Sekarang coba perhatikan, di manakah tempat-tempat paling gencar yang sering memperlihatkan atau mempertunjukkan Sinterklas pada saat perayaan Natal dan telur - kelinci pada saat perayaan Paskah? Tidak lain adalah pusat-pusat perbelanjaan. Pertanyaan berikutnya, ada apa dan mengapa tempat-tempat semacam itulah yang paling gencar memperlihatkan Sinterklas dan telur - kelinci? Karena mereka menawarkan perayaan yang memicu hasrat kita untuk semakin konsumtif dengan berbagai diskon dan trik pemasaran lainnya supaya terlihat semakin menarik. Apa dasarnya? Tidak lain adalah hasrat dan mentalitas cinta akan uang yang secara tidak sadar masih bercokol kuat dalam setiap jiwa kita. Maka tidak heran jika Tuhan berkata, "Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka." - 1 Timotius 6:10.

Jumat (Yang Tidak Selalu) Agung

Tidakkah kita seharusnya merasa aneh jika setiap kali Paskah dirayakan di setiap hari Jumat yang disebut agung itu? Ketika kita merayakan hari kemerdekaan Indonesia, maka tanggalnya tetap 17 Agustus, namun harinya yang berubah-ubah. Begitu pula dengan Natal, yang memang awalnya adalah hari perayaan Dewa Matahari orang Romawi (juga berbasis Paganisme). Namun ketika pada perayaan Paskah, justru terjadi yang sebaliknya? Harinya tetap sama, namun tanggalnya yang selalu berubah-ubah setiap tahunnya.

Banyak orang beralasan bahwa ayat dalam Yohanes 19:31 menjadi dasarnya ditetapkan Jumat Agung, "Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan." Padahal hari Sabat ada 2 jenis hari, yang pertama adalah Sabat yang memang ada di setiap hari Sabtu (dimulai pada Jumat jam 6 sore hingga Sabtu jam 6 sore).

Namun Sabat yang kedua adalah setiap perayaan besar, yakni Pesakh, Pentakosta, Rosh Hashanah, Yom Kippur, Sukkot, dan sebagainya. "Dan pada hari yang kelima belas bulan (Nisan) itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat (Sabat)." - Imamat 23:6-7. Jadi bukan hanya Sabat yang reguler saja diperintahkan untuk tidak melakukan suatu pekerjaan berat, namun pada Sabat-Sabat perayaan besar pun juga demikian, Sabat yang belum tentu setiap hari Sabtu. Paskah atau Pesakh tahun 2013 ini dimulai sejak jam 6 sore tanggal 25 Maret hingga puncaknya pada tanggal 2 April nanti. Jadi pada Paskah kali ini ada 2 hari Sabat, yakni Selasa tanggal 26 Maret dan Sabtu tanggal 30 Maret.




Jadi sekarang, persembahkanlah tubuh kita sungguh-sungguh sebagai persembahan yang hidup, supaya dapat membedakan mana yang baik dan yang berkenan. Dan singkirkan semua tradisi asing yang tidak ada hubungannya dengan makna sejati dari Kristus Yesus. Keengganan kita menyingkirkan semua tradisi itu merupakan bukti ketidakrelaan kita untuk mempersembahkan hidup kita dan bukti betapa kita masih memiliki mentalitas seperti Hawa yang lebih menyukai Pohon Pengetahuan daripada persekutuan dengan Pohon Kehidupan.


Jadikan Yesus Selalu Sebagai Pusat Dari Segalanya Dalam Hidup Kita

Wednesday, March 27, 2013

The King Is Not Angry With You



The King Is Not Angry With You
Proverbs 19:12
12The king’s wrath is like the roaring of a lion, but his favor is like dew on the grass.

The Bible tells us that the devil walks about like a roaring lion, seeking whom he may devour. (1 Peter 5:8) But have you ever wondered why he acts like a roaring lion?

It has something to do with a lion’s roar. In the Bible, the roaring of a lion speaks of the king’s wrath—“The king’s wrath is like the roaring of a lion”. So when the devil walks about like a roaring lion, he is trying to give you the impression that the King is angry with you. And when you believe that God is angry with you, the devil knows that he has got you.

When you think that God is angry or displeased with you, you will not be confident of His love toward you. Instead, you will expect and fear punishment from Him. And you will want to stay away from Him because you do not wish to incur His wrath any further.

But the truth is that God is not angry with you, even when you fail or blow it, because all your sins have already been judged in the body of His Son at the cross. As the Lamb of God, Jesus became your burnt offering. That is why He said, “I thirst.” (John 19:28)

Those who heard Him say that at Calvary that day thought that His thirst was physical. Actually, His thirst was spiritual because He was being “burnt” by the fire of God’s wrath. He was being judged for our sins. His body exhausted all of God’s wrath until every claim of God’s holiness was satisfied and His wrath appeased!

Now, there is a law called “the law of double jeopardy”, which states that the same crime cannot be tried twice. Today, the fire of God’s wrath will never fall on you as a believer because it has already fallen on His Son at the cross. He judged your sins then, but in the body of His Son.

So right now, you are not under the King’s wrath but His favor. And His favor rains down on you like dew on the grass every morning!

(taken from Joseph Prince Ministries)


Karmel: Mezbah-Cangkul-Pedang – Petrus Agung – Minggu, 24 Maret 2013


Minggu, 24 Maret 2013
Karmel: Mezbah-Cangkul-Pedang
Pdt. Petrus Agung



2Raj 2: 23-25 – Yang menghina Elisa bukan anak-anak kecil, tapi remaja yang beranjak dewasa.
Ungkapan “Naiklah” merupakan hinaan kepada Elisa untuk naik ke surga seperti Elia. Saat mereka berbicara tentang rambut di kepala Elisa, itu menyindir pengurapan Tuhan kepada Elisa.

Ay 25 - Setelah peristiwa itu Elisa pergi ke Karmel.
Di tempat yang dituju Elisa selalu terjadi sesuatu:
Yerikho – mata air Yerikho disehatkan
Bethel – peristiwa di 2Raj 2: 23-25

Elisa sudah menerima jubah Elia, tapi itu saja belum cukup untuk membawa seluruh bangsa menyembah hanya kepada Allah Jehova. Elisa membutuhkan pengurapan dan kelengkapan seperti yang Elia dapat di Karmel, sehingga bisa membawa bangsa Israel berbalik kepada Tuhan.

1Raj 18: 31-40 – Elia menghadapi nabi-nabi Baal
Ada 3 hal yang dibuat Elia dalam peristiwa gunung Karmel, dan itu juga harus kita miliki.

1. Membangun mezbah yang sudah runtuh

Jika ingin hidup dalam anugrah, perkenan, dan berkat Tuhan, maka kita harus membangun mezbah kita masing-masing.

Di awal ikut Tuhan kebanyakan orang antusias dan mencintai Tuhan, kehidupan doanya luar biasa, suka membaca Firman. Tapi karena banyak hal, akhirnya semua semakin luntur.

Fondasi paling utama hidup kita untuk tetap berdiri di hadapan Tuhan: membangun mezbah hidup kita

Setiap pagi saat kita duduk diam dan merenungkan Firman, menyembah Tuhan, menghadapkan hidup kepada Tuhan, menaikkan doa, ini membuat hubungan kita dengan Tuhan tetap berjalan.

Kesaksian: p Agung bertemu p Alex-gembala Bethany di bandara Juanda. P Agung tanya rahasia sukses p Alex. Ada pengajaran Tabernakel. Kebanyakan orang masuk dari halaman, masuk kemah suci, tapi P Alex langsung masuk ruang Maha Kudus, caranya: menyembah. Begitu menyembah maka langsung masuk ruang Maha Kudus dan bertemu Tuhan.

Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya. (Ams 10: 22)

Jika kita sadar ada yang kurang, hilang, rusak, maka kita harus perbaiki mezbah kita!

Saat rekaman untuk TV Benny Hinn, ps Benny ajak p Agung doakan seorang ibu. Sebelum doakan, ps Benny ajari Firman, lalu menyembah dan mengundang Tuhan Yesus. Begitu manifestasi Tuhan turun, barulah ps Benny dan p Agung doakan kesembuhan, dan kesembuhan terjadi. Ps Benny tidak langsung mendoakan, tapi membangun mezbah dan menantikan Tuhan Yesus datang.

Begitu hadirat Tuhan turun, maka favor Tuhan turun dalam hidup kita, dan kita akan mendapat perkenan Tuhan dan manusia.

2. Cangkul
Setelah mezbah dibangun, Elia membuat parit di sekitar mezbah. Untuk membuat parit perlu cangkul.

Ukuran parit adalah 2 sukat benih, sehingga apapun yang diletakkan di situ adalah benih.

Pengertian parit:
Saluran semacam selokan.
Perban untuk membalut luka, atau kulit tipis yang melapisi saat kulit alami proses kesembuhan.
Parit dari akar kita: naik, tumbuh, memancar dengan kuat, makin luas dan jadi yang paling superior/ hebat.

Elia taruh “benih” berupa 12 buyung air dalam parit, melambangkan 12 suku Israel. Tuaiannya adalah hujan yang lebat. Sebelum hari itu Israel tidak alami hujan dan gersang selama 3,5 tahun. Setelah peristiwa ini hujan turun dengan lebat.

Benih apapun yang kita tabur harus dari hati yang sudah tidak ada luka lagi !
Banyak orang meletakkan korban dan benihnya dengan luka di hati yang tidak terselesaikan.

Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! (Rm 12: 18)

Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; (2Kor 9: 10)

Tuhan beri kita benih untuk kita tabur, tapi sering benih itu mati karena parit kita penuh dengan luka: luka, kecewa, sakit hati, jengkel, marah, dendam, benci, pahit, menyimpan kesalahan orang lain, menghakimi. Jika kita mau bereskan itu semua maka hati kita merupakan parit yang bisa Tuhan beri benih terbaik!

Ada seorang istri menteri bertugas kembangkan sebuah desa, tapi tidak ada tanaman yang berhasil karena airnya asin. Setelah ditangani tim agro, airnya tidak asin lagi. Kemudian ditanami banyak pohon dan sekarang semua sudah tumbuh dan berbuah, karena “parit”nya sembuh.

Bereskan semua yang membuat hati kita luka dan kecewa, sehingga pengertian ke-3 dari “parit” akan terjadi: mengalami pertumbuhan, naik, memancar kuat, makin luas dan jadi superior di atas yang lain.

Supaya yang kita buat berhasil: jangan simpan kepahitan, dendam, sakit hati, marah dan kecewa !
Ampuni semua yang bersalah pada kita, maka kemanisan Tuhan akan mengalir masuk ke hidup kita!

Miliki iman yang simple, singkirkan semua yang rumit, kembali pada kesederhanaan Alkitab !

Dalam KKR kesembuhan Ilahi, banyak orang-orang sederhana, dengan iman yang sederhana, justru mereka mengalami kesembuhan. Padahal yang sudah tahu banyak malah tidak bisa sembuh dari penyakit yang sederhana.

They shall call the people unto Mount [ Carmel ]; there they shall offer sacrifices of righteousness, for they shall suck the abundance of the seas and the treasures hid in the sand. (Ul 33: 19, Amp)

Bangsa-bangsa naik ke gunung Karmel untuk membangun mezbah, membangun parit, meletakkan korban yang benar. Korban yang benar harus dari hati yang benar.

Saat kita membangun sesuatu yang tepat di Karmel, hidup kita akan menghisap kekayaan yang luar biasa.

3. Pedang
Apapun yang Tuhan perintahkan dalam hidup kita harus dituntaskan! Seperti Elia yang menyembelih nabi-nabi Baal.

Pengumuman
Jumat Agung – ibadah pagi 07:00, kita makan dan minum perjamuan kudus, dan “abudant rain” akan menyusul.

( disalin dari http://joshuaivanministries.blogspot.com/)


Banyaknya Doa

"Karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami." 
(II korintus 1:11) 

Karunia yang Paulus peroleh, karena banyak doa yang dinaikkan oleh anak-anak Tuhan bagi dia. 

Ayat ini mengindikasikan bahwa doa yang terus menerus dinaikkan, bukan hanya oleh satu orang tetapi banyak orang, memiliki akibat yang luar biasa. 

Betapa pentingnya, kalau begitu, bagi kita untuk saling mendoakan, 

Betapa ajaibnya hasil dari doa yang terus menerus dinaikkan oleh semua kita kepada Tuhan. 

Saudara yang kekasih, jangan berhenti saling mendoakan. 

Saling mendoakan jauh lebih baik dan indah daripada saling mencaci dan memaki. 

Hendaklah keluhan dan permohonan kita hanya naik ke tahta-Nya. 

Mari terus berdoa. 

(Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo)